Alhamdulillah, sudah lima hari berlalu, dan aku masih hidup.
Flash Back, 5 days ago.
Senin itu, aku harus asistensi praktikum AFA (Analisis Farmasi Anorganik). Siang-siang sekitar jam 12 aku datang ke Lab untuk menyiapkan sampel bersama teman-teman asisten lain. Kali ini, mahasiswa STF 2007 (praktikan) akan menentukan kadar arsen dalam suatu sampel. Segalanya bermula dari sini. Nah, beres sudah penyiapan sampel hingga jam 13.00 kurang sedikit, dan aku baru ingat aku harus ke basement untuk mengembalikan buku temanku yang kupinjam. Ouch! Dia udah miskol2, oke aku akan ke bawah segera (liftnya lagi mati lagi!).
Urusanku beres dan lantas aku ke Lab lagi (lantai 2) dan merasa deg-degan, khawatir, “tadi aku sudah cuci tangan belum ya? Trus jangan-jangan kalo serbuk arsennya mengkontaminasi buku dan bukunya kukasih ke temanku, apa yang akan terjadi? Inget berita-berita di Tivi dulu, kasus pembunuhan Munir diduga menggunakan arsen (dengan kadar yang sangat kecil)..mmh… sedangkan dia adalah my nice friend,.. Oh No!”, paranoid episode pertama dimulai.
Sebelum tiba di tangga menuju lantai 2, ada teteh-teteh akhwat terlihat riang menyapaku dan dengan refleksnya langsung menjabat tanganku! Hwaaaa “teh saya habis terpapar arsen!”, kontan tanganku langsung dilepaskan dengan penuh keterkejutan. Deg-degan lagi, khawatir, cemas, apakah yang akan terjadi? Padahal dia adalah teteh ketua penelitianku..Oh No!. Paranoid episode kedua.
Akhirnya nyampe juga di Lab AFA lantai 2. Lantas aku melihat ruang pembuatan sampel tadi, dan mengingat-ngingat bahwa yang berada di sana saat kasus pembuatan sampel itu hanya 4 orang : Catur, Aldi, Vidya, dan Aku!, dan betapa cerobohnya aku yang tak memakai Jas Lab, sarung tangan dan Masker padahal.. kami menimbang serbuk arsen itu, dan membungkusnya dengan kertas perkamen, dan sekitar setengah jam kami bersama serbuk itu, dalam ruangan berukuran 3 x 4 meter, dengan teliti membuat sebanyak 45 bungkus sampel, tanpa masker dan sarung tangan (aku udah dapet pinjeman jaz lab), tak tahu entah berapa nanogram, berapa mikrogram arsen mengenai tanganku (arsen dapat terabsorbsi melaui kulit!) atau tak sengaja terhirup (arsen dapat masuk saluran pernafasan dan pencernaan)…Deg-degan lagi, khawatir, cemas, lemas.. apakah yang akan terjadi padaku?..padahal aku gadis baik-baik gini.. Oh No!.. Paranoid episode ketiga.
Episode selanjutnya adalah aku langsung kabur dari Lab menuju LabKom, internet! Cari MSDS (Material Safety Data Sheet).. cepat fa.. cepaaat.. sebelum semuanya terlambat dan kau akan…
Aha! Dapet!
EYES: MAY CAUSE EYE IRRITATION, MAY CAUSE CONJUNCTIVA DAMAGE.
Aman.. aku pake kacamata.
SKIN: CAUSES SEVERE IRRITATION, BURNING. DERMAL ABSORPTION…
The worker should immediately wash the skin when it becomes contaminated! Oh No !, my Nice Friend..gimana kalo aku belum cuci tangan tadi?..
INGESTION: HIGHLY TOXIC! Hwaaaa…. !!! MAY CAUSE BURING IN ESOPHAGUS, VOMITING, AND BLOODY DIARRHEA. SYMPTOMS OF COLD AND CLAMMY SKIN keringat dingin ni.., LOW BLOOD PRESSURE, WEAKNESS , aku pun lemas.. HEADACHES .. iya a..aaku merasa pusing.. ya Allah apakah.. hidupku akan..?, AND COMA MAY FOLLOW Hwaaaaaa!!! Jangan sekarang ya Allah..aku masi ingin hidup... STRONG GARLIC ODOR ON BREATH, iyaa.. bau bawang banget tadi… SWEAT AND URINE MAY OCCUR.. haduh.. jadi keringetan juga ni.. MAY CAUSE DAMAGE TO LIVER AND KIDNEYS. Haaaaa?!! A SUSPECTED FETAL TOXIN. DEATH MAY OCCUR FROM CIRCULATORY FAILURE Hwaaaaa…!!! Ya Allah plis jangan sekarang.. aku belum hafal surat At Taubah, belum bayar hutang puasa, belum ke jerman, belum pernah dapet IP 4, belum 20 tahun..belum nikah juga! Huks... ESTIMATED LETHAL DOSE 120 MILLIGRAMS. Sekali lagi LETHAL DOSE 120 MILLIGRAMS. “ Catur, tadi kamu nimbang rentangnya berapa?”…. “mm.. sekitar 400an miligram” Hwaaah… makin lemaslah daku.. “cepat sana ke tokema cari susu!! Habis ini semua harus minum susu!!” (untungnya dapet susu ultra gratisan dari lab, hehe)
Terima kasih Ya Allah.. Alhamdulillah masih hidup sampai sekarang,, senyum dong kawan.. hehe. Kalaupun aku terpapar dalam konsentrasi mikro atau nanogram, insya Allah dari literatur yang kubaca, arsen ini akan dieliminasi dari tubuh selama 1-5 hari, dan 5 hari telah berlalu.. aman!. Dan sepertinya arsen yang di Lab bukanlah arsen yang sangat toksik seperti pada kasus Munir ( Btw, tapi secara toksikologi, arsen itu bisa membunuh dengan sangat cepat bahkan mampu menghilangkan nyawa dalam waktu 30 menit, nah jika Munir benar-benar diracun di bandara, kematiannya tidak akan sampai memakan waktu lebih dari 2 jam. Namun faktanya Munir meninggal setelah 4 jam dari bandara, ini waktu yang terlalu lama bagi arsen untuk membunuh orang. Wallahualam ding! Tanya profesor sajah ya..jgn tny gw).
Kembali ke bahasan lagi, arsen yang sangat toksik itu adalah arsen anorganik, Inorganic arsenic has been recognized as a human poison since ancient times, and large oral doses (above 60,000 ppb in food or water) can result in DEATH. Lihatlah kawan, itu konsentrasi ppb : part per billion! arsen anorganik bisa membunuh.
tapi kalau jenis arsen organik sederhana memiliki daya toksik yang lebih rendah, dan bahkan senyawa arsen organik kompleks dapat dikatakan non-toksik. Dan sepertinya arsen yang di Lab AFA kemarin itu adalah jenis arsen yang daya toksisitasnya rendah.
Pun begitu, tetapsajalah berdasarkan pengalaman ku ini, dengan sepenuh hati aku tetap menganjurkanmu untuk BACA dan PERHATIKAN baik-baik Material Safety Data Sheet dari zat yang akan kamu gunakan. Bagaimanapun juga, arsen ini terbukti toksik, karsinogenik (bisa menyebabkan kanker kulit dan paru-paru) ngeri kan.. Dan tentu saja sebaiknya kita harus berdoa dulu sebelum nge-Lab. Ok?
Oiya, untuk antisipasi takut terjadi apa-apa, sebaiknya minum susu setelah nge-Lab dengan bahan-bahan kaya gini (kalo buat first aid : 2-4 gelas, protein dalam susu dapat mengendapkan logam-logam berat), dan jangan lupa cuci tangan yang bersih dan cuci pula jas lab Anda.
hahaha…
aq juga sempat parno, waktu mo ngambil aflatoxin apa nggak, hehe, kan karsinogenik tuh…ternyata kadar terpapar dalam tubuhnya nggak banyak, tapi sifatnya akumulatif, hiks…
wah.. aflatoksin kan banyak di kacang2 yang ga jelas gt mbak.. jadi serem juga,, kan bayak sambel kacang, sambel siomay, kacang goreng, dll.
mmh.. terakumulasi ya..
assalamu’alaikum mba
aku lidia taplok kel 108
yg dimentori sama mba lhoo
inget khan?hehe..
wah,arsen?
ngeri jg tuh
emang penting bgt minum susu
aku aja tyap slasai prak.KO
lgsg nyari susu
aplg mba yg prktikmna udah macem2
hehe
btw,msukin link aq donk mba
lagilagilidiaa.wordpress.com
jzk :)
Waalaikumsalam.. wah.. wah.. oke2, hehehe, terima kasih telah memanggilku “mbak..” bukan “teteh”, hehe senang..
aku akan menge-link blog kamu deh.
ya ampyun, fafakong… baiklah, kita harus lebih berhati-hati…
serius deh, pengusaha susu bakal untung banget kalo jualannya di depan pintu lab-lab farmasi. hehehe
Assalamualaikum..
lg blog walking, ketemu halaman ini.
wah jadi teringat pengalaman dengan HF solution
sempet parno pas pertama kali eksperimen make HF.. di msds-nya tertulis HF encer pun bisa menyebabkan kematian 24jam setelah terkena kulit.
karena parno bgt, walhasil seharian itu aku sholatnya khusuk bgt.
bagus sih jadi mengingatkan akan mati. subhanallah.
Kerennn :D
Pengalaman cem gini emang harus di-share.
Safety is first..
*tapi saya jg kadang ga pake jas lab klo bikin sampel :P