# Cai
“Neng, punten tolong dipindahin cainya”
“Lho, kok yang ada cuma air doang, ‘cai’ nya mana?” gumamnya dalam hati, matanya masih mencari-cari sesuatu di dalam ember.
ternyata cai adalah air.
Itu adalah cerita si A
nil, seorang temanku yang imut asal Padang.
#Payun
“Payung pak Payuuung..”
kata-kata itu sering
salah terdengar pas di angkot, dan setiap kali ada orang bilang gitu, pak sopir menghentikan angkotnya, saat itu pula aku selalu melongok ke sekeliling jalan, mencari penjual payung.Tapi kok ga pernah ada ya? padahal aku pengen beli payung, bandung hujan tiap hari.
Beberapa bulan kemudian, ternyata bukan payung, melainkan “Payun”, yang artinya “depan”. Akhirnya aku beli payung ke Hypermart.
#Salapan
Pas UTS fisiologi olahraga di Oktagon, ada mahasiswa yang telat, ngos-ngosan sampai depan kelas, namun tak boleh masuk oleh bapak-bapak pembawa infokus (pegawai TU itu tuh), karena ruang ujian dibagi dua, satunya di kelas lain.
“ka salapan tilu kosong genep”,
si cowok garuk-garuk kepala, “salapan apa Pak?”, anak-anak di kelas menahan tawa, tapi tak berani bersuara, ujian tauk!
“Iya, salapan tilu kosong genep”
cowok itu makin bingung, tapi tak bersuara (dehidrasi kali, habis lari-lari, ini kan ujian fisiologi olahraga? :D).
“Ssssshh.. sembilan tiga osong enam! buruan kesana, ruang ujiannya dibagi dua” , salah satu mahasiswa berperangai baik menoleh dan menjelaskan perkaranya.
#Tilu
“A-I-Tilu lu apa? minjem dong”
“hah, apaan? kagak punya gue”
“AI-Tilu.. buat ngenet, bukannya barusan lu pake?”
Mahasiswa gaul itu bengong sejenak, menatap temannya yang sibuk dengan laptopnya.
“Oh, AI3..”
percakapan ini terdengar oleh mahasiswi cantik yang sedang ngenet di dekat sampoerna corner, kemudian menulisnya ke suatu blog ini.